Monday, November 9, 2009

THE MEANING OF SUCCESS

Success is a journey not a destination

Sukses adalah suatu perjalanan menuju kepada sasaran yang berguna bagi diri kita sendiri juga bagi orang lain. Kita harus dapat menikmati seluruh perjalanan tersebut, maka baru kita dapat merasakan kesuksesan itu. Apabila kita menganggap sukses adalah suatu perjalanan, dia tidak akan ada ujungnya, karena begitu banyak tujuan dan impian hidup yang harus kita usahakan dalam perjalanan hidup, namun apabila kita menganggap sukses sebagai suatu tujuan, maka bila bila kita sudah sampai pada tujuan tersebut, kita akan berhenti memiliki tujuan lain, berhenti memiliki impian impian lain.
Sukses bagaikan menulis diatas salju, coba kita bayangkan bila kita menulis sebuah kalimat diatas salju, berapa lama tulisan tersebut dapat tetap bertahan ??bila salju yang lain datang, maka apa yang telah kita ukir diatas salju itupun menghilang, dan kita harus mengulangnya kembali. Begitu juga dengan sebuah kesuksesan, karena apa yang telah berhasil kita miliki itu tidak akan selamanya kita rasakan bila kita tidak selalu berusaha untuk mengulang, mengulang dan mengulangnya kembali..

Sulitkah mencapai impian ?

Banyak orang sukses yang yang berawal dari orang biasa biasa saja.Semua berawal dari kegigihannya. Namun lebih banyak lagi orang yang katanya ingin sukses, namun selalu berada dibalik virus DALIH yang menggerogoti langkahnya untuk maju. Saya kan sudah tua mana mungkin saya bisa sukses, saya masih terlalu muda untuk mencapai posisi tersebut, Terang aja dia sukses, pendidikannya orang itu kan lebih tinggi dari saya, mana mungkin saya bisa sukses, saya kan hanya dari keluarga miskin, mana mungkin saya seperti si Anu..dia kan sudah berkarir lebih lama, saya kan tidak setampan atau secantik dia....dsb dsb dsb.Begitu banyak dalih dalih yang terlalu sering dibuat sendiri yang menahan langkih kita untuk maju.

Sukses itu tidak ada kaitannya dengan usia

Kolonel Sanders (pemilik KFC) baru memiliki bisnisnya di usianya yang ke 65
Seorang Nelson Mandela menjadi presiden pada usia 72 tahun
Seorang mbok penjual sayur di pasar yang sudah berusia 60 tahun, berhasil menyekolahkan anaknya hingga menjadi seorang sarjana.

Sukses itu tidak ada kaitannya dengan fisik
Beethoven sorang yang tuna rungu, namun dia berhasil menjadi seoRang komposer kelas dunia
Napoleon Bonaparte yang memiliki postur tubuh yang tidak proporsional dan wajahnya juga sama sekali tidak menarik, namun dia berhasil memimpin pasukan untuk mendirikan suatu wilayah besar di Eropa

Sukses itu tidak ada kaitannya dengan pendidikan
Thomas Alfa Edison yang hanya lulusan SD berhasil menjadi seorang ilmuwan terkenal
Henry Ford yang tidak pernah mengenyam bangku pendidikan , namun berhasil menjadi raja mobil dunia

Sukses itu tidak ada kaitannya dengan latar belakang keluarga
Napoleon Hill dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin, namun dia berhasil menjadi seorang guru Motivator dengan bukunya yang terkenal Think and Grow Rich
Abraham Lincoln yang lahir dari keluarga miskin, dengan perjuangannya dia berhasil menjadi Presiden Amerika yang sangat terkenal

Masih begitu banyak kisah orang orang sukses, yang berasal dari keluarga miskin, tidak berpendidikan, fisik yang kurang menunjang maupun usia.

Setiap orang pasti bisa SUKSES, siapapun dia, asal dia mampu membuang seluruh dalih dalih yang tertanam dalam dirinya. Dan 1 hal yang terpenting adalah ACTION ACTION ACTION...

====================================================================

 

SUKSES itu sederhana, SUKSES tidak ada hubungannya dengan menjadi kaya
raya, SUKSES itu tidak rumit/rahasia

SUKSES itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah ANDA! Karena
keSUKSESan terbesar ada pada diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi
satu ovum, itu adalah SUKSES pertama Anda!

Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh yang sempurna tanpa
cacat, itulah keSUKSESan Anda yang kedua...

Ketika Anda ke sekolah, bahkan bisa menikmati studi S1 di saat setiap
menit ada 10 siswa yang drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah
SUKSES Anda yang ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan di bilangan segitiga emas, di
saat 46 juta orang lainnya menjadipengangguran, itulah keSUKSESan Anda
yang keempat...

Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada tiga juta
orang yang mati kelaparan setiap bulannya, itulah keSUKSESan Anda yang
kelima...

SUKSES terjadi setiap hari, dan Anda tidak pernah menyadarinya...

Saya sangat tersentuh ketika menonton film "Click!" yang dibintangi oleh
Adam Sandler, "family comes first," begitu kata-kata terakhirnya kepada
anaknya sebelum ia meninggal...

Saking sibuknya Adam Sandler dalam mengejar keSUKSESan, ia sampai tidak
sempat meluangkan waktu untuk anak-istrinya, bahkan tidak sempat
menghadiri pemakaman ayahnya, keluarganya berantakan, istrinya yang
cantik menceraikannya, dan anaknya tidak mengenal siapa ayahnya...

SUKSES selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa
terus-menerus menjadi best seller dengan membuat keSUKSESan menjadi
suatu hal yang rumit dan sukar diperoleh...

SUKSES tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex,
pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya
istri cantik seperti Donald Trump, resort mewah di Karibia, dll.

Tapi buat saya pribadi yang bisa hidup dengan sangat berkecukupan, saya
rasa SUKSES memiliki arti yang berbeda...

SUKSES adalah mencintai dan bangga terhadap diri Anda sendiri,
mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja...

SUKSES sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan,
SUKSES sejati adalah menikmati dan bersyukur atas setiap detik kehidupan
Anda. Pada saat Anda gembira, Anda gembira sepenuhnya. Pada saat Anda
sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah itu Anda harus bersiap lagi
menghadapi episode yang baru.

SUKSES sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak
munafik, tidak menipu, apalagi scam, saleh, dan selalu rendah hati.

SUKSES itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak
lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit. SUKSES sejati adalah bisa
menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan Anda apa adanya
dengan penuh syukur.

Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami adalah
seperti roda pedati. Ketika masih mahasiswa, hidup saya begitu nelangsa
cuma mampu makan nasi warteg satu kali sehari dengan menu nasi setengah
+ sayur gratis + tempe goreng. Tetapi ternyata nikmat makan di warteg
kok sama saja bila dibandingkan ketika saya makan di restoran mewah di
Amerika...

Saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah dan terpal, hujan
kehujanan, panas kepanasan. Tetapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok
bisa sama saja bila dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di
Jepang...

Saya dulu pulang-pergi ke sekolah jalan kaki sejauh 40 km, memakai baju
yang lusuh, tas yang kotor, dan alat tulis seadanya. Datang ke sekolah
selalu menjadi bahan tertawaan teman-teman, tetapi kok sama saja enaknya
ketika saya dijemput oom saya naik mercy, sama-sama sampai di tujuan
ternyata...

Saya pernah diundang bos saya ke rumah barunya, untuk menikmati ruang
auditoriumnya. Ada speaker untuk karaoke, ada tape untuk mendengarkan
musik, ada home theater... Dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk
mendengarkan musik saja harganya 400 juta rupiah, saya disuruh
mendengarkan waktu beliau memutar musik jazz, memang enak sekali, suara
dentingan gelas dan petikan bass-nya bisa terdengar jelas, tapi kok
setengah jam di situ, saya bosan juga. Sama nikmatnya dengan
mendengarkan musik di komputer sendiri, speakernya cuma seharga 100 ribu
rupiah...

Pernahkah Anda menyadari?

Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang. Uang hanyalah
alat tukar. Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.

Ya, Anda mungkin harus bekerja siang dan malam untuk membayar KPR selama
15 tahun atau membeli mobil/motor secara kredit selama tiga tahun.

Namun itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda
sendiri, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam hari kepada
penawar yang tertinggi, untuk mendapatkan uang agar bisa membeli
makanan, membayar pulsa telepon dll...


Aset terbesar Anda bukanlah rumah atau mobil Anda, tetapi diri Anda
sendiri.


Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat
daripada orang bodoh, karena semakin berharga diri Anda, semakin mahal
orang mau membeli waktu Anda...

Itu sebabnya mengapa harga dua jam motivator kelas dunia untuk berbicara di suatu seminar = 200 juta rupiah, atau harga 2 jam seminar inspirasi mencapai 100 juta...

Itu sebabnya mengapa Nike berani membayar Tiger Woods dan Michael Jordan
sebesar 200 juta dollar hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk
menjadi mahal bukan karena merk-nya, namun karena produk tersebut
dipakai oleh siapa....

Itu sebabnya bola basket bekas milik Michael Jordan bisa terjual 80 juta
dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk yang sama bila dijual
harganya justru turun...

Hidup ini lucu, kita seperti mengejar fatamorgana. Bila dilihat dari
jauh, mungkin kita melihat air di kejauhan, namun ketika kita kejar
dengan segenap tenaga dan akhirnya sampai di tujuan, yang kita lihat
hanya pantulan sinar matahari saja...

Lucu, bila setelah membaca tulisan di atas, Anda masih mengejar
fatamorgana tersebut ketimbang menghabiskan waktu Anda yang sangat
berharga untuk sungkem kepada orangtua yang begitu mencintai Anda,
memeluk hangat istri/suami Anda, mengatakan "I love you" kepada orang-orang
yang Anda cintai: orang tua, istri, suami, anak, dan sahabat-sahabat Anda.

Lakukanlah selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih sempat, Anda
tidak akan pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin besok pagi,
mungkin nanti malam, karena LIFE IS SO SHORT.

Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu bermain
bola, memancing, menonton bioskop, minum kopi, makan makanan favorit
Anda, berkebun, bermain catur, atau berkaraoke...

Enjoy your life, because life is so short..

====================================================================

Secara sederhana, kesuksesan adalah milik kita semua karena sukses dapat diraih oleh setiap orang yang mau mengevaluasi diri dan yang mau menggali potensi yang ia miliki. Dengan senantiasa mengevaluasi diri maka kita akan terhindarkan dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, terlepas dari besar atau kecilnya kesalahan itu. Menggali potensi diri pun akan mengarahkan kita kepada kemampuan terbaik yang tidak mustahil belum disadari dan ketahui.

Jangan pernah takut untuk mengalami kegagalan karena dengan kegagalan, bisa jadi potensi kita menjadi lebih baik. Jangan pula menjadikan kegagalan itu sebagai akhir dari segalanya. Ambillah hikmah dari kegagalan, karena setiap kejadian pasti memiliki hikmah.

Ada pun langkah-langkah untuk meraih kesuksesan adalah:

Pertama, sadari potensi diri. Gali terus potensi diri yang kita miliki dan manfaatkan seoptimal mungkin bagi kebaikan dan pengembangan diri.

Kedua, kenali potensi tersebut. Dengan mengenali potensi yang dimiliki, kita dapat mengembangkan, memanfaatkan dan mengasahnya sedemikian rupa sehingga kemanfaatannya pun akan lebih terasa.

Ketiga, buatlah target sebagai pemacu semangat kita. Susun target yang realistis, jangan membuat target yang terlalu tinggi. Bukankah yang sedikit tapi terus-menerus itu lebih dicintai Allah daripada amalan yang banyak tapi hanya sekali dua kali dilakukan? Setelah itu terlaksana, barulah kita meningkatkan targetnya sedikit demi sedikit.

Keempat, mulai berlatih mengembangkan potensi. Buatlah berbagai macam latihan dan pengembangan akan potensi yang kita miliki. Misalnya, mempunyai potensi dalam bidang psikologi. Awalnya kita hanya mendalami psikologi umum, kemudian kita kembangkan potensi dengan juga mempelajari psikologi anak, psikologi remaja, dan lain-lain.

Kelima, cari lingkungan yang mendukung potensi tersebut. Bersahabatlah dengan lingkungan dan orang-orang yang dapat mendukung dan memperkaya khasanah ilmu dari potensi yang kita ingin kembangkan. Contoh, seorang dokter hendaknya sering menghadiri seminar-seminar dan pertemuan yang digelar tentang kedokteran agar ilmunya terus bertambah.

Setiap manusia memiliki potensi akal, jasad dan hati. Amalan apa pun yang dilakukan tergantung dengan hati kita. Sebagian besar menganggap sukses atau tidaknya diukur dengan ujian, penghargaan atau pun hasil duniawi. Namun sebenarnya orang yang beruntung adalah orang yang bisa senantiasa berubah menjadi lebih baik.

No comments: